KALKULUS
Bilangan rasional bersifat selalu mempunyai bentuk decimal berakhir atau berulang
Sifat- Sifat Nilai Mutlak
Berikut saya akan menampilkan tabel dari sifat-sifat nilai Mutlak
*Untuk Lebih Memahami langsung saja Liat Contoh Soal di bawah ini
Tentukan himpunan penyelesaian dari Pertidaksamaan nilai mutlak berikut ini.
1. |x+7| < 9
2. |2x-1| >= 7
3. |x+3| <= |2x-3|
Jawaban
1. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini sebagai berikut.
-9 < x+7 < 9
-9 - 7 < x < 9 - 7 -16 < x < 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ -16 < x < 2}
2. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini dibagi menjadi dua bagian.
(*) 2x - 1 >= 7
2x >= 7 + 1
2x >= 8
x >= 4
(**) 2x - 1 <= -7
2x <= -7 + 1
2x <= -6
x <= -3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ x <= -3 atau x >= 4}
3. Untuk bentuk bentuk soal ini, langkah menyelesaikan pertidaksamaannya dengan mengkuadratkan kedua ruas.
perhatikan proses berikut ini.
(x + 3)2 <= (2x – 3)2
(x + 3)2 - (2x – 3)2 <= 0
(x + 3 + 2x – 3) - (x + 3 – 2x + 3) <= 0 (ingat: a2 – b2 = (a+b)(a-b))
x (6 - x) <=0
Pembuat nol adalah x = 0 dan x = 6
Mari selidiki menggunakan garis bilangan
Oleh karena batasnya <= 0, maka penyelesaiannya adalah x <=0 atau x >=6.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x/ x <= 0 atau x >= 6}.
Mari kita selidiki anjay menggunakan garis bilangan
*Oleh karena batasnya <= 0, maka penyelesaiannya adalah x <=0 atau x >=6.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x/ x <= 0 atau x >= 6}
FUNGSI
Fungsi aljabar adalah fungsi yang aturannya meliputi operasi aljabar (tambah, kurang, kali, bagi, akar, dan pangkat).
- Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat bilangan bulat . fungsi rasional meliputi :
- Fungsi Polinom
Fungsi polinom merupakan fungsi suku banyak bentuknya
f(x) = an xn + an-1 xn-1 +…..+ a2x2 + a1x + a0
dengan an ≠ 0
a0 = suku tetap
an , an-1 , …..a, a0 = bilangan real
contoh fungi polinom : 2x3+ 4x2 +6x-5
5x2 + 4x -8 dst
- Fungsi Kubik
Fungsi kubik adalah fungsi yang berpangkat tiga.
Bentuknya f(x) = ax3 + bx2 +cx + d
dengan a≠ 0
Contohnya fungsi kubik : x3 + 2x2 + 5x +6
- Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi yang variabelnya berpangkat 1 dan grafiknya merupakan garis lurus.
Bentuknya y = f(X) = ax + b dimana : a dan b = konstanta dan a≠ 0
Contoh dari fungsi linear: y = x+3
Langkah- langkah melukis fungsi grafik linear:
- Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A( x1 ,0)
- Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B (0, y1)
- Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus.
- Fungsi Pecahan
Bentuk umum fungsi pecahan adalah
Fungsi pecahan yang dijelaskan di sini adalah fungsi pecahan linear dan fungsi pecahan kuadrat.
- Fungsi pecahan linear
- Funsi pecahan kuadrat
dan
- Fungsi Irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi yang variabel bebasnya terdapat di bawah tanda akar. Contohnya y =
- Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan merupakan fungsi aljabar.
- Fungsi Goneometri
Contoh: y = f(x) = 2 sin 3x + 12
- Fungsi Eksponen
Contoh: f(x) = 12x
- Fungsi Logaritma
Contoh: f(x) = 5log3x
- Fungsi Siklometa
Contoh: f(x) = arc sin x
- Fungsi Mutlak
Fungsi Mutlak adalah suatu fungsi yang aturannya memuat nilai mutlak suatu bilangan real x,dinyatakan dengan |x|,didefinisikan sebagai
|x| =
- Fungsi dengan Parameter
Fungsi bentuk parameter merupakan fungsi y = f(x) yang disajikan dengan sepasang persamaan : dengan t suatu parameter, maka untuk memperoleh dari sistem persamaan tersebut adalah dengan diasumsikan y sebegai fungsi komposisi
- Menurut Letak Variabelnya
- Fungsi Implisit
Fungsi Implisit merupakan lawan dari fungsi eksplisit jadi pada fungsi implisit perbedaan antar variabel bebas dan variabel tidak bebas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya: f(x,y)= 3x + 4y
- Fungsi Eksplisit
Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di daerah asalnya dengan tepat satu unsur di daerah nilainya. Contohnya: y = 2x-5
- Fungsi-Fungsi Khusus
- Fungsi Identitas
f : A A dengan f(x) = x disebut fungsi satuan jika f memetakan setiap titik anggota A ke dirinya sendiri.
- Fungsi Konstan
Misalkan f: A B. Fungsi f disebut fungsi konstan jika setiap anggota A dipetakan ke satu anggota B yang sama. Jadi jika x elemen A, maka f(x) = c (konstan)
- Fungsi Komposisi
Jika fungsi f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)), maka dikatakan bahwa kita telah mengkomposisikan g dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut kompoosisi g dengan f, yang dinyatakan dengan g°f. Jadi (g°f)(x) = g(f(x))
Sifat fungsi komposisi tidak komulatif f°g ≠g°
Grafik Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi dengan pangkat variabel tertinggi 1, dengan bentuk umum
f(x) = ax + b
sehingga grafiknya akan berbentuk garis lurus dengan persamaan
y = ax + b
dengan gradien a dan konstanta b (ordinat ketika garis memotong sumbu y.
Contoh
Diketahui suatu fungsi linear f(x) = 2x - 3
Langkah pertama untuk menggambar grafik fungsi pada koordinat kartesius adalah dengan membuat tabel (x, f(x)) sebagai berikut
f(-1) = 2(-1) - 3 = -5 f(1) = 2(1) - 3 = -1
f(0) = 2(0) - 3 = -3 f(2) = 2(2) - 3 = 1
Lalu, masukkan titik (-1,-5), (0,-3), (1,-1), dan (2,1) pada koordinat kartesius sebagai berikut
Inilah grafik fungsi linear f(x) = 2x - 3.
B. GRAFIK FUNGSI KUADRAT
Fungsi kuadrat adalah suatu persamaan dari variabel yang mempunyai pangkat tertinggi dua. Fungsi ini berkaitan dengan PERSAMAAN KUADRAT. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah:
Sedangkan bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah:
Dengan a, b, merupakan koefisien, dan c adalah konstanta, serta .
Fungsi kuadrat f(x) dapat juga ditulis dalam bentuk y atau:
Dengan x adalah variable bebas dan y adalah variable terikat. Sehingga nilai y tergantung pada nilai x, dan nilai-nilai x tergantung pada area yang ditetapkan. Nilai y diperoleh dengan memasukan nilai-nilai x kedalam fungsi.
Grafik Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat dapat
digambarkan ke dalam koordinat kartesius sehingga diperoleh suatu
grafik fungsi kuadrat. Sumbu x adalah domain dan sumbu y adalah
kodomain. Grafik dari fungsi kuadrat berbentuk seperti parabola sehingga
sering disebut grafik parabola.
Grafik dapat dibuat dengan
memasukan nilai x pada interval tertentu sehingga didapat nilai y.
Kemudian pasangan nilai (x, y) tersebut menjadi koordinat dari yang
dilewati suatu grafik. Sebagai contoh, grafik dari fungsi: adalah:
Jenis grafik fungsi kuadrat lain
1. Grafik fungsi
Jika pada fungsi memiliki nilai b dan c sama dengan nol, maka fungsi kuadratnya:
Pada grafik fungsi ini akan selalu memiliki garis simetris pada x = 0 dan titik puncak y = 0. Sebagai contoh , maka grafiknya adalah:
2. Grafik fungsi
Jika pada fungsi memiliki nilai b = 0, maka fungsi kuadratnya sama dengan:
Pada fungsi ini grafik akan memiliki kesamaan dengan grafik fungsi kuadrat yaitu selalu memiliki garis simetris pada x = 0. Namun, titik puncaknya sama dengan nilai c atau
. Sebagai contoh =
+ 2, maka grafiknya adalah:
3. Grafik fungsi
Grafik ini merupakan hasil perubahan bentuk dari .
Pada fungsi kuadrat ini grafik akan memiliki titik puncak (x, y) sama
dengan (h, k). Hubungan antara a, b, dan c dengan h, k sebagai berikut:
Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat
a. Grafik terbuka
Grafik dapat terbuka ke atas atau ke bawah. Sifat ini ditentukan oleh nilai a. Jika
maka grafik terbuka ke atas, jika
maka grafik terbuka kebawah.
b. Titik Puncak
Grafik kuadrat mempunyai titik puncak atau titik balik. Jika grafik terbuka kebawah, maka titik puncak adalah titik maksimum. Jika grafik terbuka keatas maka, titik puncak adalah titik minimum.
c. Sumbu Simetri
Sumbu simetri membagi grafik kuadrat menjadi 2 bagian sehingga tepat berada di titik puncak. Karena itu, letaknya pada grafik berada pada:
d. Titik potong sumbu y
Grafik memotong
sumbu y di x = 0. Jika nilai x = 0 disubstitusikan ke dalam fungsi,
diperoleh y = c. Maka titik potong berada di (0, c).
e. Titik potong sumbu x
Grafik kuadrat akan memotong sumbu x di y = 0, sehingga membentuk persamaan:
Akar-akar dari persamaan tersebut adalah absis dari titik potong. Oleh karena itu, nilai diskriminan (D) berpengaruh pada keberadaan titik potong sumbu x sebagai berikut:
Jika
, grafik memotong sumbu x di dua titik
Jika
, grafik menyinggung sumbu x
Jika
, grafik tidak memotong sumbu x
Jika digambarkan, sebagai berikut:
Limit searah
Limit fungsi pada ketakhinggaan
Rumus biasa
Rumus
FUNGSI dan LIMIT
1.1 Fungsi dan Grafiknya
Fungsi :
suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil)
Aturan suatu fungsi dinyatakan dalam persamaan :
y = f(x)
x adalah variabel bebas , y adalah variabel tak bebas
contoh :
y = x2 - 4
y = 2x + 1
Jika daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi adalah himpunan bilangan riil, maka fungsi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada suatu bidang koordinat.
y = f(x) = x2 – 4 y = 2x + 3
Apabila grafik suatu fungsi adalah simetris terhadap sumbu Y maka fungsi yang demikian disebut fungsi genap, yaitu jika f(-x) = f (x).
Apabila grafik suatu fungsi adalah simetris terhadap titik asal O (0,0) maka fungsi yang demikian disebut fungsi ganjil, yaitu jika f(-x) = - f(x).
1.2 Operasi Pada Fungsi
JUMLAH, SELISIH,HASIL KALI, HASIL BAGI, PANGKAT.
Pandanglah fungsi- fungsi f dan g dengan rumus- rumus
f(x) = g(x) =
(f
+ g)(x) = f(x) + g(x) = +
Fungsi- fungsi f – g, f . g, dan f/g diperkenalkan dengan cara analog. Dengan anggapan bahwa f dan g mempunyai daerah asal alamiah, kita mempunyai yang berikut :
Operasi pada Fungsi |
Rumus dan Contoh |
Daerah asal |
Jumlah
Selisih
Hasil Kali
Hasil Bagi
|
(f + g) (x) = f(x) + g(x) =
(f -
g) (x) = f(x) - g(x) =
(f . g) (x)
= f(x) . g(x) =
( |
[ 0, ∞ )
[ 0, ∞ )
[ 0, ∞ )
( 0, ∞ ) |
Kita harus mengecualikan 0 dari daerah asal f/g untuk menghindari pembagian oleh 0.
Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan fn, kita maksudkan fungsi yang menetapkan nilai [f(x)]n pada x. Jadi,
f2(x) = [f(x)]2 =
2 =
dan
g3(x)
= [g(x)]3 = ( )3 = x3/2
Satu-satunya pengecualian pada aturan ini untuk n dalam fn adalah n = -1
CONTOH 1.
Andaikan F(x) = dan G(x) =
, dengan masing- masing daerah asal
alamiah [ - 1, ∞ ) dan [ - 3, 3 ].
Cari rumus untuk F + G, F – G, F . G, F/G dan F5 dan berikan daerah
asal alamiahnya.
Penyelesaian
Rumus |
Daerah asal |
(F
+ G) (x) = F(x) + G(x) =
(F
- G) (x) = F(x) - G(x) =
(F
. G) (x) = F(x) . G(x) =
(
F5(x) = [ F(x) ]5 = ( |
[ -1, 3)
[ -1, 3 )
[ -1, 3 )
[ -1, 3 )
[ -1, ∞ )
|
KOMPOSISI FUNGSI.
Sebelumnya, anda diminta untuk membayangkan sebuah fungsi sebagai sebuah senapan. Sekarang diminta memikirkan fungsi f sebagai sebuah mesin.
Fungsi ini menerima x sebagai masukan, bekerja pada x, dan menghasilkan f(x) sebagai keluaran. Dua mesin seringkali dapat diletakkan berdampingan untuk membuat sebuah mesin yang lebih rumit demikian juga halnya dengan dua fungsi f dan g. Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk mehasilkan g(f(x)), dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang dihasilkan, disebut komposit g dengan f, dinyatakan oleh g o f. Jadi,
( g o f )(x) = g(f(x))
Ingat
kembali contoh kita terdahulu, f(x) = (x- 3)/2 dan g(x) = . Kita dapat menyusunnya
dalam dua cara,
(
g o f )(x) = g(f(x)) = g =
(
f o g )(x) = f(g(x)) = f( ) =
Segera kita perhatikan satu hal: Susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif; gof dan fog umumnya berlainan.
CONTOH 2. Andaikan f(x) = 6x/(x2 – 9) dan g(x) = . Pertama, cari ( fog )(12),kemudian cari (fog)(x) dan
berikan daerah asalnya.
Penyelesaian
(
f o g )(12) = f(g(12)) = f () = f(6) =
=
(
f o g )(x) = f(g(x)) = f (
= =
=
Daerah asal fog adalah [0, 3) ( 3, ∞ )
TRANSLASI.
Dengan mengamati bagaimana sebuah fungsi dibentuk dari yang paling sederhana dapat membantu Anda dalam menggambar grafik. Mungkin anda akan bertanya:
Bagaimana grafik- grafik dari
y = f(X) y = f(x – 3) y = f(x) + 2 y = f(x – 3) + 2
apakah berkaitan satu sama lain?
Ambillah f(x) = sebagai contoh. Keempat grafik yang
bersesuaian ini dapat anda lihat pada gambar
1.3 Fungsi Trigonometri
Definisi
Perhatikan gambar berikut :
Definisi fungsi trigonometri didasarkan pada lingkaran satuan , yaitu lingkaran yang berjari-jari 1 dan berpusat di titik asal. Andaikan A adalah titik (1,0) dan andaikan t adalah sembarang bilangan positif. Maka terdapat satu titik P (x,y) sedemikian rupa sehingga panjang busur AP , yang diukur menurut arah berlawanan dengan putaran jarum jam dari A sepanjang lingkaran satuan sama dengan t (gambar 1). Jika arah putaran searah jarum jam, maka t < 0.
Definisi Fungsi Sinus dan Kosinus
Andaikan t menentukan titik P (x,y) seperti ditunjukkan di atas, maka
Sifat-sifat Dasar Fungsi Sinus dan Kosinus
1. Daerah hasil untuk fungsi
sinus dan kosinus adalah selang
2.
3. sinus adalah fungsi ganjil, sedangkan kosinus adalah fungsi genap,
y = y
=
y =
+ 2 y=
Apa
yang terjadi dengan f(x) = adalah khas. Perhatikan bahwa keempat
grafik tersebut mempunyai bentuk yang sama, tiga yang terakhir hanyalah penggeseran (translasi) dari
yang pertama. Dengan mengganti x oleh x – 3 akan menggeser grafik itu 3 satuan
luas ke kanan, dengan menambahkan 2 berarti menggesernya ke atas sebesar 2
satuan.
Kekontinuan Fungsi
Definisi. kekontinuan di satu titik
Fungsi
f dikatakan kontinu di c jika beberapa selang terbuka di sekitar c
terdapat dalam domain f dan .
Contoh
Misalkan , bagaimana f didefinisikan di x=2 agar kontinu
di titik tersebut.
Penyelesaian
Kita
definisikan, sehingga
Definisi. Kekontinuan Pada Selang
Fungsi f dikatakan kontinu pada selang terbuka (a,b) jika f kontinu pada setiap titik (a,b), f kontinu pada selang tertutup [a,b] jika kontinu pada (a,b), kontinu kanan di a, dan kontinu kiri di b.
Contoh
Fungsi yang disketsakan di atas dikatakan kontinu pada selang terbuka (-∞,0), (0,3), dan (5,∞) dan pada selang tertutup [3,5].
Turunan Fungsi
Misalkan terdapat suatu fungsi f(x) = axn. Turunan dari fungsi tersebut yaitu f’(x) = anxn – 1.
Contohnya yaitu:
f(x) = 3x3
turunan dari fungsi tersebut yaitu
f’(x) = 3 (3) x3 – 1 = 9 x2.
Contoh lainnya misalnya g(x) = -5y-3.
Turunan dari fungsi tersebut adalah g’(y) = -5 (-3) y-3 – 1 = 15y-4.
Berikut akan dijelaskan turunan fungsi aljabar.
Turunan Fungsi Aljabar
Pembahasan turunan fungsi aljabar pada bagian ini meliputi turunan dalam bentuk perkalian dan turunan dalam pembagian fungsi aljabar.
Turunan fungsi aljabar dalam bentuk perkalian yaitu sebagai berikut.
Misalkan terdapat perkalian fungsi: h(x) = u(x) . v(x).
Turunan dari fungsi tersebut yaitu h’(x) = u’(x) . v(x) + u(x) . v’(x).
Keterangan:
- h(x) : fungsi dalam bentuk perkalian fungsi.
- h’(x) : turunan fungsi bentuk perkalian
- u(x), v(x) : fungsi dengan variabel x
- u’(x), v’(x) : turunan fungsi dengan variabel x
Turunan fungsi aljabar dalam bentuk pembagian yaitu:
Misalkan terdapat perkalian fungsi: h(x) = u(x)/v(x). Turunan dari fungsi tersebut adalah
h’(x) = (u’(x) . v(x) – u(x) . v’(x))/v2(x).
Keterangan:
- h(x) : fungsi dalam bentuk perkalian fungsi.
- h’(x) : turunan fungsi bentuk perkalian
- u(x), v(x) : fungsi dengan variabel x
- u’(x), v’(x) : turunan fungsi dengan variabel x
Baca juga Aljabar.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai turunan akar.
Turunan Akar
Misalkan terdapat suatu fungsi akar sebagai berikut

Untuk menentukan turunan dari fungsi tersebut, terlebih dahulu kita ubah ke dalam bentuk fungsi perpangkatan. Bentuk fungsi perpangkatannya yaitu f(x) = xa/b.
Turunan dari fungsi tersebut yaitu f’(x) = a/b . x(a/b) – 1.
Bagaimana jika fungsi berbentuk seperti ini?

Untuk menentukan turunan fungsi di atas, terlebih dahulu diubah ke bentuk perpangkatan.
f(x) = g(x)z/b
Turunan dari fungsi tersebut yaitu f’(x) = a/b . g(x)(a/b) – 1 . g’(x).
Berikut ini akan dijelaskan mengenai turunan parsial.
Turunan Parsial
Apa itu turunan parsial? Turunan parsial merupakan suatu turunan dari fungsi peubah banyak terhadap suatu peubah, sedangkan peubah yang lain dipertahankan.
Misalkan terdapat suatu fungsi: f(x, y) = 2xy, turunan parsial dari fungsi tersebut terhadap variabel x yaitu fx’(x, y) = 2y.
Contoh lainnya yaitu, terdapat fungsi g(x, y) = -3xy2
Turunan parsial terhadap variable y yaitu fy’(x, y) = -6xy.
Berikutnya akan dijelaskan mengenai turunan implisit.
Turunan Implisit
Turunan implisit ditentukan berdasarkan variabel yang terdapat dalam fungsi.
Suatu fungsi dengan variabel x, turunannya : x d/dx.
Suatu fungsi dengan variabel y, turunannya : y d/dy. dy/dx.
Suatu fungsi dengan variabel x dan y, turunannya : xy d/dx + xy d/dy . dy/dx.
Baca juga Kalkulus.
Agar lebih memaham mengenai turunan, coba kerjakan soal berikut kemudian periksalah jawaban kalian dengan menggunakan pembahasan pada bagian di bawah ini.
Contoh Soal Turunan
1. Tentukan turunan dari fungsi berikut.
- f(x) = 8
- g(x) = 3x + 5
- h(x) = 6x3
- k(x) = 3x5/3
- m(x) = (3x2 + 3)4
- f’(x) = 0
- g’(x) = 3
- h’(x) = 6 (3) x3 – 1 = 18x2
- k’(x) = 3 (5/3) x(5/3) – 1 = 5x2/3
- m’(x) = 4 . (3x2 + 3)4 – 1 . 6x = 24x . (3x2 + 3)3
2. Tentukan turunan dari fungsi berikut.
f(x) = (3x + 2) . (2x2 – 1)
Misal: u(x) = 3x + 2 dan v(x) = 2x2 – 1
f’(x) = u’(x) . v(x) + u(x) . v’(x)
f’(x) = 3 . (2x2 – 1) + (3x + 2) . (4x)
f’(x) = 6x2 – 3 + 12x2 + 8x = 18x2 + 8x – 3
- Turunan merupakan suatu perhitungan terhadap perubahan nilai fungsi karena perubahan nilai input (variabel).
- Beberapa macam turunan yaitu turunan fungsi aljabar, turunan akar, turunan parsial, turunan implisit, dan yang lainnya.
https://www.youtube.com/watch?v=EpT3RNJeC9k&list=PL2HHkwvuggXsjGPTd7h5Nm-aflf67Nl1N&index=1
Komentar
Posting Komentar